Mengapa jauh lebih sulit mengirim pesawat ruang angkasa ke Matahari daripada ke planet luar jika semua benda jatuh di Matahari?
Masalah terbang menuju Matahari adalah saat mendekati Matahari, fluks radiasi matahari meningkat dengan cepat dan probe mulai menjadi sangat panas, yang berdampak negatif pada pengoperasian elektronik, dan saat mendekati Matahari, tingkat radiasi meningkat, partikel berkecepatan tinggi mengubah sirkuit mikro menjadi saringan , yang tidak berguna untuk teknologi. Akibatnya, banyak wahana gagal jauh sebelum mencapai Matahari setidaknya 20 juta km. Pada 12 Agustus 2018, Parker Solar Probe yang dirancang khusus dan dilindungi, pesawat ruang angkasa robot NASA, diluncurkan untuk mempelajari korona luar Matahari. Diasumsikan bahwa ia akan berputar mengelilingi Matahari, secara bertahap mengurangi orbitnya, dan pada tahun 2024 ia akan sedekat mungkin dengan “permukaan” Matahari (fotosfer) pada jarak 8,86 jari-jari matahari atau 6,2 juta kilometer.
Berikut penjelasannya Mengapa jauh lebih sulit mengirim pesawat ruang angkasa ke Matahari daripada ke planet luar jika semua benda jatuh di Matahari?
Ada beberapa alasan mengapa jauh lebih sulit untuk mengirim pesawat ruang angkasa ke Matahari daripada ke planet luar, meskipun semua benda akan jatuh ke dalam Matahari.
Pertama, Matahari memiliki gravitasi yang sangat kuat, sehingga memerlukan energi yang sangat besar untuk memperlambat pesawat ruang angkasa yang bergerak dalam orbit Bumi dan menurunkannya menuju Matahari. Bahkan, energi yang dibutuhkan untuk mencapai orbit Matahari yang stabil sekitar 108 kali lebih besar daripada energi yang dibutuhkan untuk mencapai orbit Mars.
Kedua, selain gravitasi yang kuat, Matahari juga memiliki suhu yang sangat tinggi dan radiasi yang sangat berbahaya. Suhu permukaan Matahari mencapai sekitar 5.500°C, sehingga pesawat ruang angkasa harus dirancang untuk dapat bertahan di lingkungan yang sangat panas dan ekstrem. Selain itu, pesawat ruang angkasa juga harus dilengkapi dengan perisai yang sangat kuat untuk melindungi kru dan peralatan dari radiasi yang sangat berbahaya.
Ketiga, Matahari juga memiliki medan magnet yang sangat kuat yang dapat mempengaruhi pesawat ruang angkasa yang melintas di dekatnya. Medan magnet yang kuat dapat menyebabkan kerusakan pada sistem navigasi dan komunikasi pesawat ruang angkasa.
Karena alasan-alasan ini, mengirim pesawat ruang angkasa ke Matahari jauh lebih sulit dan memerlukan teknologi yang lebih canggih daripada mengirim pesawat ruang angkasa ke planet luar seperti Mars atau Jupiter.
Keempat, mengirim pesawat ruang angkasa ke Matahari juga memerlukan perencanaan yang sangat akurat karena orbit pesawat ruang angkasa harus disesuaikan dengan gerakan Bumi dan orbit Matahari. Jika orbit pesawat ruang angkasa tidak diatur dengan benar, pesawat ruang angkasa bisa jatuh ke dalam Matahari atau terlepas dari orbitnya dan tersesat di luar angkasa.
Kelima, mengirim pesawat ruang angkasa ke Matahari juga memerlukan biaya yang sangat besar karena teknologi dan peralatan yang dibutuhkan sangat kompleks dan mahal. Selain itu, risiko kegagalan misi juga sangat tinggi karena kondisi lingkungan yang sangat ekstrem.
Karena alasan-alasan ini, mengirim pesawat ruang angkasa ke Matahari masih merupakan tantangan yang sangat besar bagi manusia. Meskipun demikian, para ilmuwan dan insinyur terus melakukan penelitian dan pengembangan teknologi untuk memungkinkan manusia untuk mengeksplorasi Matahari lebih dalam di masa depan.