Ilusi Mata Kita

Berita228 Views

Pernahkah anda mendengar bahwa apa yang kita lihat bukanlah sesuatu yang nyata. Itu adalah ilusi. Otak kita sering membuat asumsi prematur tentang apa yang mata kita lihat. Dan telah terbukti bahwa mata kita bisa ditipu dengan sangat mudah.

sumber dari akun youtube Rizalmaihndra

Ilusi mata adalah ketika penglihatan kita terdistorsi oleh pertimbangan yang salah atau informasi yang tidak lengkap. Banyak ilusi mata terjadi karena otak kita mencoba untuk menyusun informasi visual yang tidak lengkap atau tidak sesuai dengan apa yang sebenarnya ada di depan mata kita. Ini terjadi karena otak kita terbiasa untuk mengandalkan aturan-aturan yang telah teruji untuk memahami dunia di sekitarnya, dan ketika informasi yang diterima tidak sesuai dengan aturan-aturan tersebut, otak kita terkecoh.

Contoh-contoh ilusi mata yang terkenal adalah ilusi optik yang dikenal dengan nama “ilusi Muller-Lyer” dan “ilusi Kanizsa”. Ilusi Muller-Lyer terjadi ketika orang melihat sebuah garis lurus yang dilengkapi dengan tanda panah di ujungnya. Garis yang dilengkapi dengan tanda panah yang mengarah ke dalam terlihat lebih pendek daripada garis yang dilengkapi dengan tanda panah yang mengarah ke luar, meskipun keduanya sama panjangnya. Ilusi Kanizsa terjadi ketika orang melihat sebuah lingkaran putih dengan empat segitiga putih di sekelilingnya. Lingkaran terlihat seolah-olah terletak di depan segitiga-segitiga, meskipun tidak ada bagian dari lingkaran yang terlihat di depan segitiga-segitiga tersebut.

Ilusi mata juga dapat terjadi karena adanya informasi yang tidak lengkap. Contohnya adalah ilusi “Selvin”, di mana orang melihat sebuah lingkaran yang terbagi menjadi dua bagian oleh sebuah garis. Lingkaran terlihat seolah-olah terdiri dari dua bagian yang berbeda warna, meskipun sebenarnya keduanya sama warna. Ini terjadi karena lingkaran tersebut hanya terlihat sebagian, sehingga otak kita mengisi informasi yang hilang dengan asumsi bahwa lingkaran tersebut terdiri dari dua bagian yang berbeda warna.

Ilusi mata merupakan hal yang sangat menarik untuk dipelajari karena dapat memberikan kita wawasan tentang cara kerja otak kita dalam mengolah informasi visual. Ilusi mata juga sering digunakan dalam bidang seni dan desain untuk membuat karya-karya yang menarik dan memikat.

Ilusi mata juga dapat terjadi karena adanya pertimbangan yang salah atau interpretasi yang salah terhadap informasi yang diterima oleh indera penglihatan kita. Contohnya adalah ilusi “moirĂ©”, di mana orang melihat sebuah pola yang terlihat bergerak ketika pola tersebut dilihat dari sudut yang berbeda. Hal ini terjadi karena pola tersebut terdiri dari garis-garis yang saling bersilangan dan ketika dilihat dari sudut yang berbeda, garis-garis tersebut terlihat seolah-olah bergerak.

Ilusi mata juga dapat terjadi karena adanya pertimbangan yang salah terhadap jarak atau ukuran objek. Contohnya adalah ilusi “Ponzo”, di mana orang melihat sebuah garis horizontal yang dilengkapi dengan dua garis vertikal di ujungnya. Garis-garis vertikal tersebut terlihat seolah-olah berjarak lebih jauh daripada garis horizontal, meskipun keduanya memiliki jarak yang sama. Hal ini terjadi karena otak kita menganggap bahwa objek-objek yang terlihat lebih jauh akan lebih kecil daripada objek-objek yang terlihat lebih dekat, sehingga otak kita mengolah informasi visual tersebut dengan asumsi bahwa garis-garis vertikal tersebut lebih jauh daripada garis horizontal.

Ilusi mata juga dapat terjadi karena adanya pertimbangan yang salah terhadap warna atau cahaya. Contohnya adalah ilusi “Mach”, di mana orang melihat sebuah lingkaran berwarna merah yang terlihat seolah-olah bergerak ketika lingkaran tersebut dilihat di tengah-tengah sebuah lingkaran biru. Hal ini terjadi karena lingkaran merah tersebut terlihat lebih terang daripada lingkaran biru di sekitarnya, sehingga otak kita menganggap bahwa lingkaran merah tersebut bergerak.

Ilusi mata merupakan fenomena yang sangat menarik untuk dipelajari karena dapat memberikan kita wawasan tentang cara kerja otak kita dalam mengolah informasi visual. Ilusi mata juga sering digunakan dalam bidang seni dan desain untuk membuat karya-karya yang menarik dan memikat. Selain itu, ilusi mata juga dapat digunakan dalam bidang ilmu pengetahuan.

Banyak ilmuwan yang telah menyelidiki ilusi mata dan telah mengembangkan berbagai teori tentang cara kerja otak dalam mengolah informasi visual. Salah satu ilmuwan yang terkenal dalam bidang ini adalah psychologist Swiss, Hermann von Helmholtz, yang telah mengembangkan teori tentang ilusi mata pada abad ke-19. Menurut teorinya, otak kita terbiasa untuk mengandalkan aturan-aturan yang telah teruji untuk memahami dunia di sekitarnya, dan ketika informasi yang diterima tidak sesuai dengan aturan-aturan tersebut, otak kita terkecoh.

Ilmuwan lain yang juga terkenal dalam bidang ini adalah psychologist Prancis, Joseph Jastrow, yang telah mengembangkan teori tentang ilusi mata yang dikenal dengan nama “teori pemisahan”. Menurut teorinya, otak kita memisahkan informasi visual menjadi dua bagian, yaitu bagian yang terkait dengan objek yang ada di depan mata kita dan bagian yang terkait dengan latar belakang. Ketika informasi yang diterima tidak sesuai dengan aturan-aturan yang telah teruji, otak kita terkecoh dan menyusun informasi visual dengan cara yang salah.

Ilmuwan lain yang juga terkenal dalam bidang ini adalah psychologist Italia, Gaetano Kanizsa, yang telah mengembangkan teori tentang ilusi mata yang dikenal dengan nama “teori completeness”. Menurut teorinya, otak kita selalu mencoba untuk menyusun informasi visual menjadi gambar yang lengkap dan utuh, dan ketika informasi yang diterima tidak lengkap, otak kita akan mengisi informasi yang hilang dengan asumsi yang salah.

Ilmuwan lain yang juga terkenal dalam bidang ini adalah psychologist Amerika, Christopher Tyler, yang telah mengembangkan teori tentang ilusi mata yang dikenal dengan nama “teori interpolasi”. Menurut teorinya, otak kita selalu mencoba untuk mengisi informasi yang hilang dengan menghubungkan titik-titik informasi yang ada, sehingga tercipta ilusi mata.

Semua teori ini menjelaskan bagaimana otak kita bekerja dalam mengolah informasi visual dan mengapa ilusi mata dapat terjadi. Namun, sampai saat ini masih terdapat banyak teori yang berbeda tentang ilusi mata dan masih terdapat banyak hal yang belum diketahui tentang cara kerja otak.

Selain ilmuwan-ilmuwan yang telah saya sebutkan sebelumnya, ada juga ilmuwan lain yang terkenal dalam bidang ini, seperti psychologist Amerika, Edward Adelson, yang telah mengembangkan teori tentang ilusi mata yang dikenal dengan nama “teori luminance”. Menurut teorinya, otak kita selalu mencoba untuk menyesuaikan tingkat kecerahan suatu objek dengan latar belakangnya, sehingga terkadang dapat terjadi ilusi mata.

Ilmuwan lain yang juga terkenal dalam bidang ini adalah psychologist Jepang, Akiyoshi Kitaoka, yang telah mengembangkan berbagai ilusi mata yang sangat menarik dan terkenal, seperti ilusi “Rotating Snakes” dan “Disappearing Colors”. Kitaoka juga telah mengembangkan teori tentang ilusi mata yang dikenal dengan nama “teori attention”. Menurut teorinya, ilusi mata dapat terjadi karena adanya pertimbangan yang salah terhadap objek yang sedang difokuskan oleh indera penglihatan kita.

Selain ilmuwan-ilmuwan yang telah saya sebutkan, masih ada banyak ilmuwan lain yang telah menyelidiki ilusi mata dan telah mengembangkan teori-teori tentang cara kerja otak dalam mengolah informasi visual. Penelitian tentang ilusi mata masih terus dilakukan sampai saat ini karena ilusi mata merupakan fenomena yang sangat menarik untuk dipelajari dan dapat memberikan kita wawasan tentang cara kerja otak kita dalam mengolah informasi visual.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed